Tabloid-Nakita.com - Gangguan kejiwaan dapat dialami oleh siapapun tanpa melihat jenis kelamin dan usia. Bukan tidak mungkin anak usia 3 tahun bahkan bayi sudah mengalami gangguan kejiwaan. Ibu dapat mendeteksi tanda si kecil mengalami gangguan kejiwaan sejak usia 3 tahun atau saat ia memasuki taman kanak-kanak.
Nah, berikut ini adalah tanda anak mengalami gangguan kejiwaan, psikopat:
1. Antisosial
Sebuah studi menemukan, gejala awal psikopat dapat dideteksi sejak anak berusia 3 tahun. Tak hanya itu, studi lain yang dilakukan oleh peneliti di King College, London menunjukkan bahwa bayi yang lebih tertarik melihat bola merah dibandingkan dengan wajah orang disekitarnya juga memiliki sifat antisosial layaknya psikopat. Akan tetapi, studi pada bayi belum dilakukan lebih lanjut apakah akan berlanjut sampai dewasa.
2. Tidak ada ekspresi
Studi yang dirilis oleh University of New South Wales (UNSW) di Australia dan diterbitkan dalam Journal of Abnormal Child Psychology, melakukan penelitian kepada 214 anak perempuan dan anak laki-laki usia TK untuk menganalisis perasaan yang berkaitan dengan gejala awal psikopat. Dipimpin oleh seorang psikolog klinis Dr Eva Kimonis, studi ini mengajak anak-anak untuk menggambar berbagai macam ekspresi wajah, mulai dari ekspresi netral, senang, hingga sedih. Didapati, anak-anak yang memiliki gelaja psikopat atau sifat kurang berperasaan mengalami kesulitan dalam mengenali ekspresi wajah dan kurang peduli terhadap kondisi teman-temannya. Hasilnya, sekitar 10 persen anak-anak menunjukkan gejala tersebut, yaitu mereka kurang peduli terhadap sekitarnya.
3. Kejam terhadap hewan
Menurut Robert Hare, penulis buku Without Conscience: The Distrubing World of the Psychopaths Among Us mengungkapkan bahwa tanda anak mengalami psikopat dapat dilihat dengan tingkahlakunya yang kejam terhadap hewan.
4. Suka melawan dan egois
Saat si kecil merengek minta sesuatu mungkin masih wajar. Namanya juga anak-anak, jika tidak kemauannya harus selalu dituruti. Namun, jika keegoisaanya melebihi dari keegoisan umumnya pada anak-anak. Ibu perlu mencurigai hal tersebut. Selain itu, anak yang psikopat cenderung lebih 'berani' dengan orangtua atau suka melawan orangtua, guru dan juga teman sebayanya.
Baca : Mengapa Wanita Perlu Tes Pap Smear?
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua agar anak terhindar dari perilaku psikopat?
1. Memberikan kasih sayang
Mayoritas anak yang mengalami psikopat karena tidak terpenuhi kasih sayang yang diberikan oleh orangtua. Tidak mendapatkan kasih sayang dapat membuat ia merasa tidak ada yang peduli dan memerhatikan sehingga membuatnya jauh dari orangtua dan tidak merasa bersalah jika ia melawan pada Ibu dan Ayah.
2. Jangan dimanja
Namanya anak, tentunya setiap orangtua ingin memanjakan agar si kecil senang. Namun, terlalu memanjakan anak juga tidak baik untuk perkembangan psikologis si kecil. Sekali kemauannya tidak dipenuhi, maka ia dapat bertindak di luar kewajaran. Jadi, biarkanlah si kecil mandiri. Biarkan ia melakukan apapun yang ia mau namun positif. Tugas Ibu dan Ayah hanya memantau dan memberitahu saat ia melakukan salah.
3. Kekerasan
Anak seringkali melakukan kesalahan. Salahnya orangtua kadang memarahi si kecil saat ia melakukan kesalahan. Kekerasan tak hanya dalam bentuk tindakan fisik, kekerasan melalui verbal atau omongan juga dapat menimbulkan trauma kepada si kecil.
Baca : Dampak yang Terjadi Saat Ayah Tidak Menemani Persalinan Ibu
Tak hanya itu, beban emosional dalam keluarga yang dirasakan oleh anak-anak dapat membawa ia memiliki sifat antisosial, bahkan tindakan kriminal yang sangat tidak baik untuk masa depannya. Oleh karena itu, Ibu dan Ayah diharapkan dapat memberikan dan memenuhi kebutuhan kasih sayang kepada si kecil sejak usia dini..
KOMENTAR