Tabloid-nakita.com. Batasan tekanan darah normal adalah tidak kurang dari 90/60 mHg dan tidak lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg. Nah, saat hamil, umumnya terjadi penurunan tekanan darah diastolik (bilangan bawah) lebih banyak dibandingkan sistolik (bilangan atas), yaitu sistolik sebesar 5—10 mmHg sedangkan diastolik bisa mencapai 15 mmHg.
Umumnya, hipotensi pada ibu hamil hanya menimbulkan gejala ringan, seperti pusing, sakit kepala, mata berkunang-kunang, mual, muntah, badan lemas, atau terasa ingin pingsan, dan keluar keringat dingin. Hal ini terutama dirasakan pada saat perubahan posisi berdiri secara cepat dari posisi duduk atau tidur.
Meski hipotensi pada ibu hamil bukanlah penyakit karena termasuk normal terjadi dalam masa kehamilan, namun kehati-hatian tetap diperlukan. Pasalnya, hipotensi dapat berbahaya jika menyebabkan gejala berat, seperti: perdarahan, nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri dada, sesak napas, dan kelemahan pada salah satu bagian sisi tubuh. Pada kasus-kasus tersebut, dapat menyebabkan kerusakan seluruh organ tubuh, mulai ginjal, liver, jantung, dan lainnya.
Jadi, meski hipotensi pada ibu hamil adalah normal, namun tetap harus dipastikan kondisi kesehatan mamil dan janin tidak terganggu dengan terjadinya hipotensi. Waspadai bila gejala yang dirasakan memberat, berlebihan, atau disertai gejala lain, seperti: perdarahan, nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri dada, sesak napas, dan kelemahan salah satu bagian sisi tubuh. Segera datangi petugas kesehatan ya, Bu!
Untuk mengurangi gejala hipotensi, berikut tipnya;
• Segera istirahat (duduk atau tidur) jika merasa pusing. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuh.
• Hati-hati ubah posisi tubuh. Hindari perubahan posisi yang terlalu cepat, seperti: berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau tidur. Lakukan perlahan-lahan dan hati-hati.
• Usahakan selalu untuk tidur dengan posisi miring kiri supaya aliran darah balik ke jantung dan otak meningkat. Berbaring telentang justru menyebabkan rahim menekan pembuluh darah, yang bisa membatasi aliran darah dan tekanan darah pun menjadi turun.
• Perhatikan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Penuhi kecukupan kalori, protein, vitamin, dan lainnya sehingga terhindar dari gejala hipotensi. Makanlah dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
• Konsumsi banyak air dan cairan lain untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Karena itu, perhatikan asupan cairan tubuh mamil dengan minum setidaknya 8—10 gelas per hari.
• Berolahraga secara teratur. Latihan ringan dan berjalan kaki bisa mencegah gejala tekanan darah rendah karena aktivitas ini akan meningkatkan sirkulasi darah. Kurang berolahraga dapat menyebabkan pembuluh darah terlalu lentur sehingga tekanan darah menjadi rendah.
• Beristirahatlah yang cukup dan tepat waktu. Hindari melakukan aktivitas berat yang membuat gejala tekanan darah rendah muncul. Hindari kelelahan dan pastikan jam tidur mamil cukup.
• Hindari obat-obatan penghilang gejala sakit, seperti pusing, sakit kepala. Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit harus diberikan atas nasihat dokter. Ingatlah, mamil tidak boleh minum sembarang obat. (*)
Santi Hartono. Foto: earlypregnancy.com
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR