www.tabloid-nakita.com Dalam bahasa awam sering disebut bisul yang bernanah. Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri, atau pada beberapa kasus bisa disebabkan karena parasit. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut. Penjelasan lain, abses adalah timbunan nanah di bagian tubuh tertentu yang disebakan karena infeksi bakteri, atau pada beberapa kasus bisa disebabkan karena parasit. Timbunan nanah pada abses selalu diliputi oleh "kapsul" atau lapisan khusus yang melingkupi sekumpulan nanah.
Jadi, dikatakan abses, apabila ada sekumpulan nanah, dibalut lapisan seperti kapsul, serta didahului oleh proses infeksi bakteri atau parasit.
BISA TERJADI DI SEMUA ORGAN TUBUH
Menurut dr. Taufiqur Rahman, SpA, Ahli Kesehatan Anak, praktik di RS Muhammadiyah Lamongan, abses bisa terjadi di hampir semua organ tubuh. Yang paling sering, terjadi pada jaringan di bawah kulit, yang lazim disebut "bisul". Selain itu Abses juga bisa terjadi di jaringan otak, hati, paru, ginjal, gigi, tonsil, tenggorokan, payudara, vagina dll. Beberapa kepustakaan menyebutnya sebagai deep abscess.
Abses sebenarnya merupakan reaksi alami tubuh akibat adanya benda asing ataupun mikro-organisme yang masuk ke dalam tubuh. Seperti dijelaskan di awal tulisan, reaksi perlawanan tubuh dimulai dengan mengerahkan sel darah putih atau leukosit menuju ke lokasi adanya kuman. Selanjutnya leukosit akan mengeluarkan zat-zat khusus semacam enzim yang tidak hanya membunuh atau melemahkan bateri, tetapi juga akan merusak jaringan disekitarnya. Perlu diketahui bahwa nanah yang terbentuk merupakan hasil akhir dari perlawanan leukosit terhadap kuman. Didalam cairan nanah akan kita temui beberapa materi, yaitu leukosit (baik yang masih hidup maupun yang sudah mati), jaringan sekitar yang mengalami kerusakan, serta bakteri, ataupun benda asing lain
GEJALA ABSES
Sebelum terjadi pengumpulan nanah, terjadilah serangkaian proses alamiah yang disebut reaksi inflamasi atau peradangan dengan gejala sebagai berikut;
- Muncul benjolan (tumor), baik yang tampak nyata dan teraba, ataupun yang tampak hanya pada pemeriksaan penunjang radiologis seperti USG, CT scan dll (terutama pada deep abscess).
- Muncul panas atau demam (kalor) yang terjadi di daerah infeksi (lokal) maupun sistemik alias demam seluruh tubuh.
- Timbulnya nyeri (dolor), disebabkan karena proses desak ruang akibat penambahan massa berupa nanah
- Munculnya warna kemerahan/ruam (rubor) di daerah terjadinya infeksi
- Terjadi gangguan ataupun berkurangnya fungsi organ tubuh yang terkena infeksi (functiolaesa).
Bila terjadi deep abscess, akan menunjukkan gejala khusus sesuai dengan lokasinya. Misalnya, di otak akan memberikan gejala kejang, penurunan kesadaran, kelumpuhan pada salah satu sisi kaki/tangan, sakit kepala dll. Pada Abses paru, gejala sesak napas akan dominan. Nyeri gigi yang hebat terjadi pada deep abscess gigi. Demikian juga bila terjadi pada tenggorokan, akan memberikan gejala nyeri telan.
PENANGANAN
Bagaimana cara tepat menangani bisul? Pada abses kulit atau abses jaringan di bawah kulit (bisul) tidak memerlukan pemeriksaan penunjang radiologi karena bisul akan tampak nyata dan diperjelas dengan perabaan dokter. Biasanya penderita datang dengan keluhan adanya benjolan disertai demam.
Saat ke dokter, bisul bisa dalam kondisi "matang" dimana nanah sudah benar-benar mengumpul dan siap untuk dikeluarkan. Pada beberapa kasus, timbunan nanah bisa meletus spontan dan menimbulkan bekas luka yang tidak beraturan. Selain itu risiko kekambuhan cukup tinggi mengingat nanah yang keluar spontan tidak semuanya mengalir keluar.
Pada kondisi abses yang sudah matang dan belum meletus spontan, sebaiknya segera ke dokter untuk dilakukan tindakan operasi kecil incision abscess, dimana abses akan dikeluarkan melalui sayatan kecil di "puncak" asbses. Tentu saja, ketika dokter melakukan hal ini, akan didahului prosedur anestesi baik yang bersifat lokal ataupun general.
Jika bisul belum matang, biasanya dokter akan memberikan antibiotik baik itu yang berupa sistemik dalam bentuk sirup ataupun antibiotik lokal berupa salep
Berbeda dengan bisul yang kasat mata, deep abscess memerlukan pemeriksaan penunjang baik laboratoris maupun radiologis berupa USG, CT scan ataupun MRI untuk menegakkan diagnosis dan memperjelas lokasi abses.
Tindakan operasi untuk mengeluarkan nanah kerap kali terpaksa harus dilakukan karena deep abscess bisa menyebabkan komplikasi berat hingga kematian. Sepsis (infeksi yang berat di seluruh tubuh) sering kali menjadi fase terminal pagi penderita, oleh karena infeksi sudah menyebar kemana-mana. Selain pemberian antibiotik yang sesuai dengan jenis bakteri penyebab abses, penanganan yang komprehensif di unit perawatan intensif juga sangat diperlukan, meliputi penanganan simptomatis, pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi, peningkatan daya tahan tubuh dll.
Editor: Santi. Foto: abc.news
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR